Senin, 16 September 2013

Plato dan gurunya



Cinta adalah sebuah anugerah, demikian kata pepatah. Tetapi, cinta tidak datang dengan sendirnya, atau datang begitu saja tanpa kuasa untuk memilih. Demikian juga jodoh, dia adalah hasil usaha dan pilihan. Bagaimana mengusahakan jodoh dan mendapatkan cinta?
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak dulu cerita dibawah ini:
Satu hari Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu Cinta”?  Bagaimana saya bisa mendapatkan nya?
Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan  ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta
Plato pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”
Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tau, apakah ada yang paling menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting itu. Saat ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian, tidak sebagus ranting yang tadi. Jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”.
Gurunya pun menjawab, “jadi, ya itulah Cinta”
Dihari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Apa itu jodoh?, Bagaimana saya bisa menemukan nya?”
Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali, dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah, jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu jodoh”
Plato pun berjalan dan tidak seberapa lam, dia kembali membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar dan juga tidak terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”
Plato pun menjawab, “Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi di kesempatan ini, aku lihat pohon ini dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat. Jadi kuputuskan untuk menebangnya ke sini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”.
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah jodoh”
Cinta itu semakin di cari, maka semakin tidak di temukan. Cinta adanya didalam lubuk hati. Ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan Cinta, maka yang di dapat adalah kehampaan, tiada sesuatupun yang di dapat. Dan tidak dapat di mundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah Cinta itu apa adanya. 
*dari web apa gitu lupa*

Jumat, 12 April 2013

Untukmu saja

Entah.

Rasa ini begitu berkecamuk. kacau.

Jika kubisa membuka kepalaku dan kutuangkan isi otakku ini maka akan kulakukan.

Memilih memori mana yang harus di delete dan tidak. andai kubisa.

Kini malam berteman bintang dan matahari berteman dengan siang.

Lalu awan?

Mungkin mereka hanya bisa bertransformasi saja.

Berubah jika memang sudah saatnya.

Kembali jika sudah waktunya.

Kamis, 03 Januari 2013

Some Think

All of the people in the world is LABIL, just few of them is STABIL, (kecuali para nabi) sifat manusia naik turun, terkadang ia bisa jadi angel dan gak menutup kemungkinan ada di satu titik ia jadi demon. ah come on seenggaknya semua orang pernah kayak gitu. yah walaupun hanya terlintas di dalam benak. so, kalo ada orang yang bilang yang labil cuma anak muda itu salah BESAARRR!!! dan gue termasuk orang yang baru sadar juga sih hahaha